Maros, Jagadnews.online
Menyambut pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) Tahun Pelajaran 2022 / 2023, SMA Negeri 12 Maros menggelar hajatan ‘Dzikir dan Doa Bersama’. Kegiatan yang menjadi agenda rutin jelang akhir tahun pelajaran ini, dikemas secara sederhana namun penuh khidmat.
Bertempat di Mushollah Ar-Ridho SMA Negeri 12 Maros (Senin, 20 Maret 2023), sebanyak 126 siswa-siswi Kelas XII terdiri dari 2 Rombel Jurusan MIPA dan 2 Rombel Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial hadir dalam giat tersebut yang dipandu oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pembina OSIS.
Dzikir dan Doa Bersama merupakan salah satu ikhtiar pihak sekolah dalam rangka mempersiapkan mental para peserta didik sekaligus memohon berkah dari Allah SWT agar pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer khususnya internal SMA Negeri 12 Maros dapat berlangsung dengan tertib, lancar, dan aman. Selain itu, harapan terbesar adalah agar para alumni kelak dapat terserap masuk pada perguruan tinggi negeri / favorit, baik melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), maupun jalur Seleksi Mandiri, dan sebagainya. Kepada Kru Media ini, Kepala SMA Negeri 12 Maros Muhammad Amin, S.Ag., M.Pd.I. menuturkan bahwa kegiatan Dzikir dan Doa Bersama bagi siswa Kelas XII di sekolahnya merupakan bagian dari penguatan Karakter Religius. Menurutnya, bahwa untuk menyikapi perkembangan dan perubahan zaman, tidak hanya dibutuhkan Cerdas Intelektual akan tetapi juga harus diperkuat dengan Cerdas Spritual. Dzikir dan doa adalah media mendekatkan diri pada Allah SWT. Jika kita sudah dekat dan mendapatkan kasih sayang Allah SWT. maka apapun yang kita minta, Insya Allah akan dijabah oleh-Nya. Intinya apa yang kami perbuat hari ini adalah sebagai bentuk support kepada siswa sekaligus membekali mereka dengan kekuatan rohaninya, tegas Muhammad Amin.
Terkait dengan penyelenggaraan USBK yang akan dilaksanakan akhir bulan Maret 2023, Muhammad Amin menyatakan kondisi siap, baik personil maupun sarana dan prasarana. Sekolahnya telah menyiapkan 30 unit komputer sebagai langkah antisipasi jika ada siswa yang bermasalah dengan androidnya pada saat mengikuti ujian.(salman)