Makassar, Jagadnews.online
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Sekretaris Disdik Sulsel, Dr. Andi Ibrahim, M. Pd. menghadiri acara Musyawarah Kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan, yang dirangkaikan dengan kegiatan Edukatif Fest Sulsel 2023 yang dilaksanakan di Institut Teknologi Bisnis Nobel Indonesia Makassar pada Jum’at 10 November 2023 di Makassar.
Rakor OSIS ini dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I dan II yang diwakili, Hamran, S. Pd.MM, dan M. Sadat serta Ketua Prodi Pendidikan Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Makassar, Dr. Asri. M.P
Dalam sambutannya Andi Ibrahim menyampaikan bahwa hari ini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional yang merupakan hari perlawanan Masyarakat Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah di bumi Indonesia.
Salah satu perjuangan itu, katanya, dikenal dengan pertempuran Surabaya yang akhirnya memuncak dan menjadi momentum untuk dijadikan sebagai Hari Pahlawan Nasional, tepatnya tanggal 10 November 1945.
Seiring dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, siswa-siswi kita melakukan kegiatan Rakor OSIS yang merupakan ajang untuk berkumpul dan bersosialisasi dalam rangka mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam berorganisasi.
Wadah ini merupakan pintu masuk Pendidikan karakter peserta didik yang dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila dengan enam elemen utama, yakni; Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
Bertakwa dan berahlak mulai mengajarkan peserta didik untuk memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan.
Elemen-elemen utama dalam dimensi ini mencakup akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
Berkebinekaan Global mengajarkan pentingnya mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitas Indonesia, sambil tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.
Kemampuan komunikasi interkultural dan refleksi terhadap pengalaman kebinekaan menjadi elemen penting dalam dimensi ini. Kemudian, dimensi mandiri mengajarkan peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri, bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri menjadi elemen kunci dalam dimensi ini.
Selanjutnya, dimensi Bergotong royong mengajarkan peserta didik tentang pentingnya kemampuan bergotong-royong dan kolaborasi dengan sesama. Kemampuan untuk berbagi dan peduli terhadap orang lain menjadi elemen-elemen dalam dimensi ini.
Dimensi berikutnya adalah Bernalar kritis, yang mengajarkan peserta didik untuk secara objektif memproses informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan berbagai informasi secara akurat.
Memperoleh dan memproses informasi, menganalisis penalaran, merefleksikan pemikiran dan proses berpikir, serta mengambil keputusan adalah elemen-elemen dalam dimensi ini.(*)