Pangkep, JagadNews.online

Sejumlah warga melakukan aksi blokade di jalan poros Tonasa II Pangkep, Sulsel Jumat 19 Januari 2024.
Warga yang berjumlah lima orang itu menuntut agar ada kejelasan dalam pembebasan lahan yang terdampak pembangunan jembatan Opervass jalur Kereta Api di jalan poros Tonasa II Kel. Sapanang Kec. Bungoro Kab. Pangkep.
Aksi yang di pimpin Deny dalam tuntutannya meminta kepada Kabalai Rel Kereta Api serta PT. Semen Tonasa agar berkoordinasi dengan Pj Gubernur Sulsel untuk mempercepat pembebasan lahan.
Alasannya adalah pihak PT. Semen Tonasa bertanggung jawab atas permintaan pembangunan Overpass di mana pada saat itu AMDAL atau opsi pertama mengenai rel kereta api (RKA) lewat atas dan masyarakat lewat bawah dan yang terjadi sekarang RKA justru lewat dibawah,” tegas Deny.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pihak Kepala Balai Rel Kereta Api agar mendesak Pj Gubernur Sulsel untuk pengajuan pembebasan lahan oleh Balai Kereta Api yang sudah diajukan oleh PPK lahan.
Dalam aksi damai tersebut, berakhir dengan dialog antara warga yang melakukan aksi dengan pihak terkait.
Dialog itu dihadiri Kapolsek Bungoro Kompol Niko Ericson Reinhold, Kepala Biro Keamanan PT Semen Tonasa Lettu Inf Hamka, Lurah Sapanang Hamiruddin Halim, Bhabinkamtibmas Sapanang Aipda Ansar K dan
Babinsa Sapanang Serka Nasrun serta lima orang perwakilan warga.
Menurut Lurah Sapanang, bahwa pihaknya akan menyampaikan kendala dan dampak yang di alami masyarakat dan pengguna jalan raya akibat pembangunan RKA yang di duga terbengkalai.
“Setelah ini kami akan menghadap Bapak Bupati Pangkep menyampaikan tuntutan masyarakat yang terdampak,” papar Amiruddin.
Dari informasi bahwa, sekitar lima hektar lahan yang akan di bebaskan dan terdapat 79 warga terdampak atas pembangunan proyek tersebut.
Usai melakukan dialog, sekitar pukul 15.00 blokade jalan pun akhirnya di buka kembali.(Bams)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *