Bulukumba, JagadNews.online
Dunia pendidikan kembali tercoreng akibat aksi demo yang terus berulang dan belum juga berhenti. Sebelumnya aksi demo juga terjadi di SMAN 17 Makassar dan membias ke SMAN 20 Makassar.
Aksi demo kembali terjadi di SMAN 8 Bulukumba tuntutannya agak beda, sebab orang tua siswa juga ikut protes apalagi ini soal nasib anaknya yang tidak bisa lanjut ke perguruan tinggi akibat kegagalan pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) yang menyebabkan akun peserta didik yang memenuhi syarat tidak bisa dibuka pada web snbp.
Hal inilah yang menyulut sehingga demo siswa pun terjadi dengan melampiaskan kekecewaan dan melakukan pembakaran ban bekas di area sekolah.
Menyikapi hal itu media ini melakukan konfirmasi kepada Kepala SMAN 8 Bulukumba Ansar
membenarkan kejadian demo di sekolahnya.
Ansar dalam rilisnya menyampaikan rundown kegiatan perangkingan siswa eligible di SMAN 8 Bulukumba, berikut delapan point penjelasan kepala sekolah antara lain,
Pertama, pada Tanggal 30 Desember 2023, kami telah menyampaikan kepada para wali kelas XII untuk segera menyiapkan nilai nilai semester 1-5 bagi siswa kls XII.
Kedua, tanggal 3 Januari 2024 kami tindaklanjuti dengan melakukan pertemuan dengan para wali kelas XII.
Ketiga, 08 Januari 2024 kami tegaskan kembali melalui rapat awal semester.
Keempat, tanggal 16 Januari 2024, kami tegaskan kembali melalui rapat, sekaligus mengevaluasi Progress penetapan eligible.
Kelima, tanggal 4 Pebruari 2024, proses perangkingan elible telah rampung, sekaligus penginputan ke aplikasi PDSS.
Kelima, tanggal 4,5,6,7,8 Pebruari 2024 data telah diinput ke PDSS.
Ketujuh, Operator tidak ingat untuk menekan tombol/ enter finalisasi.
Dan kedelapan operator meneruskan pekerjaan untuk input data pada SPAN/PTKIN.
Kejadian ini terjadi sungguh di luar dugaan.
Oleh karena itu pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak orang tua siswa.
Untuk menindaklanjuti kejadian ini, kami pihak sekolah terus menggenjot pemberian pembelajaran tambahan khusus materi skolastik kepada siswa kelas XII, papar Ansar.
Sementara Kacabdisdik Wilayah V Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Drs.Syamsu Rijal, M.Si yang dikonfirmasi tim media mengatakan kejadian itu kami dapat info dari guru-gurunya.
Menurutnya, demo dipicu karena pdss tidak bisa selesai hingga waktu yang ditentukan, sehingga tidak ada peserta didik yang bisa masuk ke jalur undangan atau jalur bebas test, ujar mantan Kepala SMAN 10 Bulukumba ini.(*)