Makassar, JagadNews.online
Jajaran Dinas Pendidikan Sulsel terus merawat kebersamaan dengan melakukan formulasi sehingga kedekatan dengan sekolah terus dimaksimalkan agar tidak ada polarisasi tetapi justru menghadirkan harmonisasi.
Saat mengunjungi SMAN 21 Makassar, Jumat 8 Maret 2024 kemarin dengan agenda peresmian fisik DAK laboratorium Kadisdik memberikan wejangan dan motivasi agar para pendidik terus melaksanakan tugasnya sesuai tupoksi.
Saat berbicara di hadapan puluhan guru dan staf Kadisdik Iqbal Nadjamuddin yang didampingi Kabid SMA Harpansa menjelaskan bahwa sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2024/2025 nanti tidak ada yang berubah, tahapan dan aturannya masih sama tahun lalu.
Menurutnya, PPDB untuk jalur zonasi minimal 50 persen artinya angka itu bisa bertambah, apalagi kalau di SMAN 21 Makassar ini kan cukup pesat penduduknya karena berada dalam kompleks perumahan yang padat dan tidak ada sekolah negeri yang dekat, sehingga bisa saja jalur zonasi ditambah hingga 80 persen dan itu tidak melanggar juknis, ujar Kadisdik Sulsel yang disambut riuh dan aplaus para guru yang hadir.
Yang pasti, kita prioritaskan warga setempat dan kami upayakan agar jarak radius untuk jalur zonasi bisa ditambah hingga 1.000 meter atau satu kilometer.
PPDB jalur zonasi lanjut Iqbal Nadjamuddin mengungkapkan memang selalu jadi sorotan, tetapi hal itu hanya terjadi di kota besar seperti Makassar yang populasi penduduk yang padat sementara gedung sekolah terbatas, namun untuk sekolah di daerah kan hampir dipastikan tidak ada masalah.
Selain itu, putra mantan Bupati Maros Andi Nadjamuddin ini juga mengurai munculnya riak terhadap angka kelulusan siswa zonasi yang bukan warga setempat pada PPDB.
Kadisdik menegaskan bahwa, pihaknya akan memperketat sistem zonasi, artinya bagi warga yang menumpang dekat sekolah akan dilakukan penyesuaian ijazah terakhir calon siswa bahwa benarkah dalam kartu keluarga (KK) tertera nama orang tuanya dalam KK dan kalau tidak meskipun dinyatakan lulus maka dengan sendirinya tertolak oleh sistem, papar Kadisdik Sulsel. Sekadar diketahui bahwa, pembahasan soal PPDB saat Kepala SMAN 21 Makassar Andi Ernawati, M.Pd, P.hD yang harus duduk diatas kursi roda karena sakit saat memberi usulan dan langsung ditanggapi Kadisdik.
Andi Iqbal Nadjamuddin juga mengingatkan agar para stakeholder tetap loyal kepada pimpinan, termasuk di sekolah.
Sebagai bawahan harus tetap tunduk pada aturan dalam hal ini selalu mendengarkan arahan dan perintah kepala sekolah dan saling mengingatkan jika terjadi kekhilafan atau kekeliruan sehingga proses pendidikan berjalan sebagaimana mestinya, tandasnya.(yun)