Makassar, JagadNews.online
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024 menjadi momentum Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (IPMIL) menggelar aksi demo dan menuntut kapitalisme dan komersialisasi pendidikan khususnya di Luwu Raya.
Aksi tersebut dimulai pukul 15.45 Wita, di depan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Jl. Perintis Kemerdekaan Kota Makassar.Sebanyak 30 mahasiswa dari Aliansi Wija To Luwu Menggugat dipimpin jenderal lapangan Muhammad Yusuf Alfarizi secara bergantian melakukan orasi.
Adapun isi tuntutan adalah transparansi beasiswa Pemda Luwu Raya, mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Daerah se-Luwu Raya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Memberikan jaminan sosial yang layak bagi tenaga pendidik di Luwu Raya.Mendesak Pemerintah Daerah se-Luwu Raya untuk lebih memperhatikan Sekolah LuarB iasa (SLB). Mempermudah implementasi tugas dan kewajiban tenaga pengajar
Juga mendesak mengentikan bentuk kapitalisme dan komersialisasi pendidikan di Luwu Raya Meminta Pemerintah Daerah se-Luwu Raya mewujudkan pendidikan gratis.
Dalam aksi demo sedikit terjadi gesekan dan aksi dorong mendorong dengan petugas keamanan karena pihak mahasiswa ingin membakar ban bekas di tengah jalan namun di cegah pihak keamanan.
Aksi tersebut juga membuat kemacetan kendaraan namun dengan sigap petugas kepolisian tetap antusias mengatur lalulintas.
Tak sampai disitu, para pengunjuk rasa terus mendesak untuk diterima dan setelah melakukan negosiasi pihak Disdik Sulsel yang diwakili Kasubag Umum, Kepegawaian dan Hukum Disdik Sulsel Andi Fachruddin akhirnya mahasiswa IPMIL diterima di Gedung Guru HM. Jusuf Kalla pada pukul 17.15 Wita.Kasubag Umum Kepegawaian dan Hukum Disdik Sulsel Dr.Andi Fachruddin bersama Kabag SDM Polrestabes Makassar, AKBP Muhammadong, Kapolsek Biringkanaya Kompol Muh. Thamrin dan Kapolsel Tamalanrea Kompol M. Yusuf.
Usai diterima para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan aman.(yun)