Selayar, JagadNews.online
Bimbingan teknik (bimtek) keamanan pangan yang di gelar BPOM Makassar berlangsung selama satu hari pada Selasa 21 Mei 2024 bertempat di aula UPT SDI Benteng No 58 Kepulauan Selayar.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 45 orang dari unsur Kepala SD dan SMP beserta guru penanggung jawab penganan jajanan disekolah, unsur Dinas Kesekatan, serta unsur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Kep. Selayar.
Materi bimtek meliputi; kebijakan keamanan penganan jajanan anak sekolah, kunci modal pangan aman, nutrisi seimbang untuk SDM unggul, dan peran kader keamanan pangan sekolah Dalam Intervensi Keamanan PJAS.
Materi Bimtek di bawakan oleh narasumber dari BPOM Makassar, Ahmad Lalo, S.Si.,Apt, M.Si. sekaligus mewakili Kepala BPOM Makassar, bersama narasumber lainnya, Dra. Syamsudduha, Apt., Hasnah dan Pratiwi juga dari BPOM Makassar.
Ahmad Lalo.S.Si., Apt., M.Si mewakili Kepala BPOM Makassar
dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada kepala UPT SDI Benteng No 45 Kep. Selayar H. Hasruddin, S.Pd., M.M. beserta jajarannya telah menfasilitasi tempat Bimtek dan segala kelengkapannya.
Ahmad Lalo menyampaikan bahwa tidak semua kabupten/ kota di Sulsel ini kami adakan kegiatan semacam ini hanya tiga kabupaten yakni Kab.Kep. Selayar, Takalar dan Kab. Gowa.
Oleh BPOM bertujuan sekolah aman pangan, adanya pakar pangan aman, dan desa pangan aman.
Peserta yang selesai bimtek ini akan jadi kader keamanan pangan sekolah.
Nantinya diharapkan semua sekolah dapat terpapar dengan pangan aman, sehingga warga sekolah mengkonsumsi panganan jajanan aman.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Masdar J Pratama, S.Kom., M.M. dalam sambutan pembukaan Bimtek ini mengemukakan apresiasi kepada BPOM Makassar atas dilaksanakannya kegiatan di Kab. Kep. Selayar ini.
Masdar merasa salut bahwa BPOM sangat memperhatikan anak didik kita, sampai makanannya pun diperhatikan keamanannya.
Lanjut Masdar mengungkapkan kondisi pendidikan sekarang ini, kondisi peserta didik sekarang akibat tuntutan kurikulum sehingga anak didik cenderung terabaikan oleh gurunya akibat guru dituntut menyelesaikan kelengkapan administrasi, sehingga waktunya tersita mengerjakan tugas tersebut di ruang guru.
Masdar membandingkan guru yang dulu mendidik kita dengan hati yang tulus walaupun pada saat itu belum ada tunjangan, tapi hasil dari didikan beliau kita semua rasakan yang ada sekarang ini.
Dengan kurikulum merdeka sekarang diharap semua merdeka.
Sekarang bermacam macam kehebatan guru, ada guru professional, ada guru penggerak dengan segala imbalan kesejahteraannya diharap berbanding lurus denga hasil kerjanya mendidik peserta didik.
Mari mulai sekarang kita benahi dengan serius penuh keikhlasan menangani pendidikannya peserta didik kita.
Hal ini perlu kita ungkap demi perbaikan pendidikan kedepan, perlu diungkap kegagalan kita, jangan yang diangkat kepermukaan hanya keberhasilan saja, tandas Masdar J Pratama.(nala)