Makassar, JagadNews.online
Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel Dr Andi Ibrahim, S.Pd, M.Pd menerima kunjungan kerja anggota DPRD (legislator) Luwu Timur, jumat 16 Agustus 2024.
Kunjungan Kerja Wakil Rakyat dari ‘Bumi Batara Guru’ Lutim ini ke Disdik Sulsel untuk menyampaikan aspirasi dan aduan tenaga pendidik (curhat) yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Muh Siddiq dan didampingi tiga anggota Komisi I yakni, Harisah, Rully Heryawan dan Suprianto serta tiga staf DPRD Lutim yaitu, Nurlianti, Fadhila, dan Muzakkar.
Rombongan legislator Lutim diterima Sekdisdik A Ibrahim di Ruang Rapat Prof Dr Ahmad Amiruddin Lantai 2 Disdik Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea, Kota Makassar.
Wakil Ketua DPRD Lutim Muh Siddiq menyampaikan, bahwa kunjungan ke Disdik Sulsel untuk koordinasi dan meneruskan aspirasi dari para guru honorer dan tenaga administrasi sekolah yang ada di Luwu Timur.
“Jadi adanya keluhan tenaga administrasi sekolah yang mempertanyakan kuota pengangkatan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak), jelasnya.
Hal senada di ungkapkan dua anggota komisi I DPRD Lutim Harisah dan Sukrianto bahwa, para operator sekolah dan tenaga administrasi di sekolah menunggu kepastian terkait pengangkatan sebagai ASN PPPK.
Selain itu, legislator Lutim juga mengatakan beberapa sekolah yang menumpuk gurunya, sementara ada sekolah yang kekurangan guru. Demikian halnya pengelola dana Bos, karena tidak ada tenaga administrasi di sekolah sehingga guru yang jadi Bendahara BOS di sekolah, jadi memang kompleksitas.
Belum lagi, ada guru ditempatkan di sekolah yang sudah bertumpuk gurunya tinggal diam-diam saja karena merasa sudah berada di zona nyaman, padahal di sekolah lain masih butuh guru. Hal ini perlu perhatian dan kecermatan dalam pendistribusian guru secara merata di semua sekolah,” tutur Harisah.
Anggota DPRD Lutim ini, berharap kepada Disdik Sulsel untuk membicarakan ke level pusat terkait tidak adanya insentif bagi bendahara BOS karena tidak ada dalam petunjuk teknis (Juknis).
“Kasian teman-teman pengelola Dana BOS di sekolah. Mereka mengelola dan membuat pertanggungjawaban dana BOS ratusan juta bahkan miliran rupiah, tapi tidak mendapat insentif karena juknis melarang,” tambah Harisah.
Menanggapi hal itu Sekdisdik Sulsel Dr. Andi Ibrahim yang mewakili Kadisdik Sulsel menjelaskan bahwa soal pendistribusian guru PPPK khususnya di sekolah negeri, ke depan akan dilakukan secara cermat dan merata sesuai dengan kebutuhan sekolah (SMA, SMK dan SLB) negeri se-Sulsel.
Andi Ibrahim mengakui, belakangan ini Disdik Sulsel menerima banyak keluhan dari beberapa guru PPPK yang sudah diangkat terkait dengan penempatannya yang jauh dari zonasi dan tempat tinggalnya.
Menurutnya, keluhan guru PPPK tersebut beragam ada ditempatkan jauh dari orang tercinta (suami, istri dan orangtua) sementara orang tua sudah saatnya untuk dirawat serta keluhan lainnya.
Akibatnya, ada banyak dari guru PPPK yang mengusulkan untuk mundur karena penempatannya jauh dari wilayah tempat tinggalnya,” ungkapnya.
Menjawab keluhan guru PPPK tersebut Sekdisdik Andi Ibrahim, mengatakan ada win-win solution, semua ada jalan keluarnya.
Mohon untuk bersabar dan menunggu selesainya semua pengangkatan seluruh kuota guru PPPK, termasuk kuota tenaga teknis atau administrasi PPPK tahun 2024 ini.
“Jika sudah tuntas kuota pengangkatan guru dan tenaga administrasi PPPK Disdik Sulsel akan melakukan penataan dan pendistribusian ke sekolah-sekolah negeri sesuai kebutuhan dan sesuai zonasi tempat tinggalnya,” papar Andi Ibrahim.
Untuk guru yang menjadi bendahara Bos karena terbatasnya tenaga, A Ibrahim mengatakan, boleh-boleh saja sepanjang yang bersangkutan bisa mengatur dan memenej waktunya dan tidak mengganggu tugas dan fungsi utamanya sebagai guru untuk mengajar.
Di hadapan Wakil Rakyat Lutim, Sekdisdik juga memberi kabar gembira.
“Insya Allah tahun 2024 ini, selain ada kuota penerimaan ribuan Guru PPPK, juga ada kuota PPPK untuk tenaga teknis atau adminitrasi sekira 2.000 an. Mudah-mudahan tenaga-tenaga teknis atau adminitrasi yang selama ini menjadi honorer di sekolah juga bisa ikut dan lolos mendaftar, sehingga kebutuhan tenaga teknis terpenuhi di sekolah,” harap Sekdisdik A Ibrahim.(Hrs)