Makassar, JagadNews.online

Yayasan Pembina dan Penyelenggara Pendidikan Luar Biasa (YP3LB) kini sukses membina dan mendirikan dua sekolah, meski perjalanan yang dilalui tertatih-tatih. Kendati demikian, Yayasan YP3LB Makassar tetap sukses memperingati hari ulang tahunnya yang ke 34 pada Rabu, 21 Agustus 2024 kemarin.
Kepala SLB YP3LB Makassar Hj Rafna Nur, S.Pd.,M.M mengisahkan suka duka perjalanan yayasan yang dirintisnya. Menurutnya, pada tanggal 17 Agustus 1990 dia bersama empat sahabatnya sesama alumni Diploma II SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) dengan sukarela dan tanpa pamrih mendirikan SLB (Sekolah Luar Biasa).
Saat mengantongi Surat Izin Operasional tertanggal 1 September 1990, sekolah tersebut mulai melaksanakan aktifitas dan membina 60 orang peserta didik.
Awalnya, SLB YP3LB menumpang pada eks gedung Kampus SGPLB di Kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya, kota Makassar.
Tepat tahun 1995, pengelola SLB YP3LB diperhadapkan tantangan yang kompleksitas seiring dengan penutupan Kampus SGPLB yang menjadi sandaran dalam keberlangsungan aktivitasnya. Kampus SGPLB lalu dialihkan fungsinya menjadi SLB Negeri 2 Makassar. Kondisi inilah yang kemudian memaksa SLB YP3LB terusir dari tempat itu, beber Ratna Nur.
Kepala sekolah yang dikenal ulet dan tegar itu melanjutkan, bahwa di tengah kepanikan yang berkecamuk ketika itu, Drs. Ahmadi (almarhum) merekomendasikan dirinya untuk melanjutkan pengelolaan SLB YP3LB dan memediasi mempertemukan dengan H. Fahruddin pemilik gedung eks SMP Mahaputra dengan kapasitas empat ruangan. Di tempat ini aktifitas SLB YP3LB praktis hanya berlangsung selama setahun karena kembali mengalami nasib yang sama, ketar-ketir dan lagi-lagi terusir, tutur Rafna Nur yang juga pendiri Yayasan YP3LB.
Masih kata Rafna bahwa, lahan itu kini menjadi Kantor Camat Biringkanaya.
Ditengah ketidakpastian tersebut tidak lantas membuat Rafna pesimis bahkan tekad dan semangat membara untuk mendedikasikan diri dalam dunia pendidikan khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Dirinya terus berikhtiar guna mewujudkan cita-cita besarnya mewakafkan diri untuk dunia pendidikan, mewujudkan harapan seluruh siswa binaannya untuk tetap melanjutkan pendidikan.
Bak gayung bersambut, berkat komunikasi intens yang dilakukan, dirinya mendapat informasi bahwa di daerah Perumnas Sudiang ada satu unit rumah tipe RSS yang memungkinkan menjadi tempat alternatif untuk dipinjam sementara, maka tidak menunda waktu sepuluh orang peserta didik tersisa diboyong ke lokasi itu dan memulai aktifitas kembali.
Menurut Rafna usai mendapatkan izin menumpang pada satu unit rumah tipe RSS yang terletak di kawasan Perumnas Sudiang Makassar, dirinya seolah mendapatkan magic yang sangat luar biasa. Pengalaman dua kali terusir dari tempat sebelumnya menjadi pemantik bagi dirinya untuk berusaha lebih keras lagi terhindar dari peristiwa kelam, terusir kali ketiga dari tumpangan.
Karena kegigihan dan kerja kerasnya serta kebulatan tekad yang sudah terlanjur menentukan pilihan dunia pendidikan sebagai jalan pengabdian, telah mengantarkan yayasan yang dirintisnya tumbuh dan berkembang secara mandiri.
Saat ini, SLB YP3LB sudah terbebas dari kegetiran dan keberlangsungan aktifitasnya sudah normal karena sudah memiliki gedung sendiri yang berdiri di atas lahan 120 M2 yang berlokasi di Perumnas Sudiang, paparnya.
Bahkan pada tahun 2022, SLB YP3LB sudah melakukan pengembangan sekolah di Kabupaten Maros, tepatnya di Dusun Bangun Polea-Desa Pattontongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.(salman-yun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *