Bone, JagadNews.online
Materi ekobrik menjadi tema para siswa kelas X SMAN 12 Bone, untuk kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam
Kegiatan yang berlangsung, Selasa (2/10/2024). Pengambilan tema itu erat kaitannya dengan salah satu modul yakni gaya hidup berkelanjutan.
Bentuk kegiatan ekobrik adalah dengan cara pembuatan papan nama sekolah. Kegiatan P5 ini terlaksana selama 11 pekan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan serta mengembangkan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan tanggung jawab terhadap kelestarian alam.
Pengenalan Ekobrik dimulai dengan pengantar dari Koordinator P5, mengenai konsep ekobrik.
Caranya adalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah non-organik seperti plastik, bungkus makanan, dan limbah non-daur ulang lainnya.
Fasilitator P5 juga menjelaskan bagaimana ekobrik dapat dimanfaatkan untuk berbagai proyek ramah lingkungan, salah satunya pembuatan papan nama sekolah.
Siswa diajak untuk memahami masalah sampah plastik yang mengancam kelestarian lingkungan, serta bagaimana ekobrik menjadi solusi kreatif untuk memanfaatkannya.
Siswa melakukan pengumpulan dan pengolahan sampah plastik, baik yang berada di lingkungan sekitar sekolah dan rumah masing-masing.
Setelah terkumpul, mereka dibimbing untuk membersihkan plastik tersebut dan memotongnya menjadi ukuran kecil agar lebih mudah dimasukkan ke dalam botol.
Setiap siswa mendapatkan satu botol plastik bekas yang akan diisi penuh, dengan sampah plastik menggunakan alat pengemas untuk memastikan botol terisi padat.
Pembuatan ekobrik dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan. Para siswa mulai memasukkan plastik ke dalam botol masing-masing.
Proses ini memerlukan kesabaran dan ketelitian agar ekobrik yang dihasilkan benar-benar padat dan kuat.
Guru memberikan bimbingan teknis, memastikan bahwa setiap siswa mengikuti prosedur dengan benar dan siswa saling membantu dan berbagi ide tentang bagaimana memanfaatkan sampah yang mereka kumpulkan.
Para siswa bersama-sama menyusun botol-botol ekobrik tersebut menjadi bentuk papan nama sekolah yang sebelumnya dibuatkan rangka dari besi.
Dengan arahan fasilitator dan Koordinator P5, mereka merancang papan nama sesuai desain yang telah disepakati sebelumnya. Setiap ekobrik disusun secara rapi agar kuat dan tahan lama.
Kegiatan P5 ekobrik ini berhasil menghasilkan sebuah papan nama sekolah yang tidak hanya fungsional, tetapi juga simbol komitmen sekolah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Papan nama tersebut kini dipasang di depan sekolah, menjadi pengingat bagi seluruh warga sekolah akan pentingnya mengelola sampah dengan bijak dan berpartisipasi aktif dalam menjaga alam.
Koordinator P5 Suriadi Syam, S.Pd menyampaikan harapan, agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang, tidak hanya dalam bentuk proyek ekobrik, tetapi juga proyek-proyek lain yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, bertindak kreatif, dan mengambil peran aktif dalam menjaga lingkungan serta masyarakat di sekitarnya.
Kepala SMAN 12 Bone Hj. A. Sitti Marwah, S.Pd. M.Pd menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh siswa kelas X dan guru yang telah terlibat dalam proyek ini.
Dia berharap agar papan nama sekolah dari ekobrik ini menjadi inspirasi bagi semua untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi bumi yang kita cintai.
Salah seorang peserta didik yang ikut terlibat dalam kegiatan pembuatan papan nama sekolah dari ekobrik,. merasa sangat senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam proyek ini.
Kegiatan ini memberikan banyak pengalaman berharga bagi para siswa tidak hanya dalam hal kreativitas, tetapi juga dalam memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi sampah plastik.
Untuk semester ini ada dua modul yang harus diselesaikan yakni gaya hidup berkelanjutan dan kearifan lokal. Untuk semester depan hanya satu modul yakni Bhinneka Tunggal Ika. (Laporan : Zulkifli, S.Pd, Wakasek Urusan Kurikulum)