Enrekang, JagadNews.online

SMAN 2 Enrekang telah mengimplementasikan sistem absensi digital berbasis barcode dengan sukses. Inovasi ini tidak hanya memudahkan proses absensi, tetapi juga meningkatkan komunikasi antara sekolah, siswa, dan orang tua/wali.
Sistem absensi ini terkoneksi langsung dengan ponsel pintar, baik android maupun non-android, milik orang tua atau wali siswa. Setiap pagi, ketika siswa tiba di sekolah, orang tua akan menerima notifikasi yang menunjukkan bahwa anak mereka telah hadir.
Selain itu, notifikasi juga memberikan informasi tentang mata pelajaran yang sedang diikuti serta waktu siswa meninggalkan sekolah.
Penggunaan absensi digital memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
Meningkatkan Kedisiplinan : Dengan sistem ini, siswa lebih termotivasi untuk hadir tepat waktu karena orang tua dapat memantau kehadiran mereka secara real-time.- Keterlibatan Orang Tua : Orang tua dapat lebih mudah memantau aktivitas sekolah anak mereka, sehingga hubungan antara orang tua dan pihak sekolah menjadi lebih sinergis.
Efisiensi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) : Mengurangi beban administratif dalam pencatatan kehadiran secara manual.
Selain absensi digital, SMAN 2 Enrekang juga memanfaatkan teknologi lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, sekolah telah mengintegrasikan penggunaan smartboard dan smart TV. Alat-alat ini memungkinkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam kelas.
Untuk pelaksanaan asesmen sumatif atau ulangan semester, sekolah menggunakan sistem Computer-Based Test (CBT) yang diakses melalui ponsel Android masing-masing siswa.
Metode ini tidak hanya mempercepat proses penilaian, tetapi juga melatih siswa untuk lebih terbiasa dengan teknologi digital dalam evaluasi akademik.
Implementasi absensi digital berbasis barcode dan teknologi pembelajaran di SMAN 2 Enrekang menunjukkan komitmen sekolah dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kedisiplinan dan kualitas pendidikan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada seluruh elemen pendidikan, baik siswa, guru, maupun orang tua.(suk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *